Ketika anakmu sakit engkau menjadi mengerti sesak perih ibumu bertanya2 apa yang salah dengan anakku.
Engkau jadi tahu bahwa ketika ia marah besar padamu karena pulang terlambat tanpa kabar, 5 menit sebelumnya ia bahkan tak bisa sekedar duduk karena sangat mengkhawatirkanmu.
Dari kesalahannya dan kekurangannya sebagai ibu yang kau catat rapih di buku harianmu, engkau bisa belajar untuk tidak mencatatkan kenangan yang sama di buku harian anakmu. Dan dari kesalahannya yang ternyata juga engkau ulangi pada anakmu, engkau belajar paham bahwa seorang ibu adalah wanita biasa yang tak lantas berubah menjadi sempurna 'hanya' karena sebuah perjuangan suci melahirkan seorang anak.
Saat engkau tiba di titik2 lelahmu sebagai ibu, maka engkau akan bertemu dengan titik2 rindu paling murni terhadap ibumu
Sebagai ibu engkau adalah mata air untuk anak-anakmu. Dan ibumu, adalah pepohonan rindang yang melestarikanmu.
Ibumu, ibumu, ibumu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar