menuju-Mu

Rabbana, diriku hanyalah setitik debu di hadapan keagunganMu.
Maka jagalah hati ini,
dari terlihat besar di mata manusia
namun kecil di mataMu
dari terasa baik di mata manusia
namun hina di mataMu
dari merasa benar di mata manusia
namun salah di mataMu
Jadikanlah aku lebih baik dari persangkaan diri dan orang lain

Selasa, 06 Desember 2011

Ibumu, ibumu, ibumu

Bersyukurlah. Ketika Allah menjadikanmu seorang ibu di kala engkau sendiri masih memiliki ibu.
Ketika anakmu sakit engkau menjadi mengerti sesak perih ibumu bertanya2 apa yang salah dengan anakku.
Engkau jadi tahu bahwa ketika ia marah besar padamu karena pulang terlambat tanpa kabar, 5 menit sebelumnya ia bahkan tak bisa sekedar duduk karena sangat mengkhawatirkanmu.
Dari kesalahannya dan kekurangannya sebagai ibu yang kau catat rapih di buku harianmu, engkau bisa belajar untuk tidak mencatatkan kenangan yang sama di buku harian anakmu. Dan dari kesalahannya yang ternyata juga engkau ulangi pada anakmu, engkau belajar paham bahwa seorang ibu adalah wanita biasa yang tak lantas berubah menjadi sempurna 'hanya' karena sebuah perjuangan suci melahirkan seorang anak.
Saat engkau tiba di titik2 lelahmu sebagai ibu, maka engkau akan bertemu dengan titik2 rindu paling murni terhadap ibumu
Sebagai ibu engkau adalah mata air untuk anak-anakmu. Dan ibumu, adalah pepohonan rindang yang melestarikanmu.
Ibumu, ibumu, ibumu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar