Seandainya engkau adalah seorang yang kasar, keras, brutal, dan tidak bertanggungjawab, mungkinkah kepergianmu tidak menggores luka sedalam ini?
Mengapa sepanjang ingatan hanyalah tentang ketulusanmu, pengorbananmu, kesabaranmu, perlindunganmu...
Mengapa tak engkau beri aku sedikit tinta merah tentang dirimu
yang mungkin mempermudah untukku memperlambat deras rindu...
Dan telah kuterima ujian sejati tentang ilmu ridho, ilmu rela, ilmu ikhlas. Bahwa hidup ini hanyalah tentang bereaksi terbaik atas garis takdir yang telah kering ditulis sejak di Lauh Mahfudz.
Dan telah diambil-Nya kembali, seorang lelaki terbaik yang selama ini dipinjamkan-Nya sebagai bapakku.
Begitu satria kehidupanmu, begitu indah kepergianmu..
Begitu kentara Allah menunjukkan kecintaannya.
Dibimbing-Nya engkau demikian lembut.
Dilepaskan-Nya perlahan dari ikatan2 dunia yang selama ini menyita dedikasimu.
Ditumbuhkan dalam hatimu kecintaan kepada masjid-Nya, kerinduan kepada kampung akhirat
Adakah seorang manusia atau apapun makhluk Allah yang kuasa memberi bahkan setitik saja hidayah jika bukan Allah sendiri yang menghendakinya ?
Allah Yang Maha Rahman Rahim telah mengundangmu, pada tiap syahdu Subuh nan sunyi
Sehingga langkah sandal kayumu pun dihapal tetangga
Maka bumi akan bersaksi wahai bapakku, atas langkah-langkahmu di gulitanya.
Allah Yang Maha Lembut, telah memelukmu bapakku, mempertemukanmu dengan teman-teman baru yang sama-sama pemburu akhirat, pecinta alquran, dan penjaga dien-Nya.
Allah Maha Penyembuh telah menganugerahimu sakit, bapakku... Karena sungguh ia ingin membuat semua manusia yang kau kenal mendatangimu, hingga engkau bisa meminta keridhoan dan maaf mereka dari atas tempat tidurmu yang hangat, tanpa perlu bersusah payah mencari dan mendatangi...
Dan perih pedih sakit itu, bapakku...
Karena engkau berhak atas pahala sabar, pahala ridho, pahala ikhlas
Sungguh Allah Yang Maha Kuat jua yang mengurungmu dengan ketabahan, hingga tak ada apapun yang menghiasi badanmu kecuali ibadah
Tak ada apapun yang terucap lisanmu kecuali dzikrullah
Berlepas ruh mu dalam suci tak berhadats
Seusai tahajjud terakhir di malam yang basah
Kau tutup kitab mu dengan indah. Insya Allah
Maka adakah yang bisa kulakukan selain berbangga? Selain bersyukur?
Karena kini Allah telah menyeimbangkan hidupku
Berjalan jasadku di dunia, namun telah terkait jiwaku pada alam kubur, karena engkau bapakku tercinta telah menjadi penduduknya.
Maka lengkapkanlah kebahagiaan kami Ya Allah,
dengan mempertemukan kami kembali di jannah-Mu sebagai keluarga.
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar