Menunggumu
Belajarlah
bahasa angin..
Karena
padanya
Kutitipkan
desah rinduku yang membunga
Kalau kau
peka
Ia akan
bicara
Betapa jiwa
ini telah porak poranda
Saat tak
kuasa lagi menahannya
Hujan pun
juga telah membaca
Gerak
bibirku yang tergesa
Mengeja namamu
sebanyak titik airnya
Padanya kau
bisa percaya
Hasrat ini
telah renta menunggu
Tiap malam
aku memeluk sisa bayangmu
Mengenang harummu yang setajam api
Membakarku
dalam mimpi yang menghanguskan
Menghirup nafasmu yang kusimpan di lembar kenangan
Dan mentari
pagi hari
Selalu
mengakhiri dengan sangat mengerti
Hanya
tersisa sedikit lagi
Sampai aku
hancur bersama harapku…
Datanglah
Sembuhkan
aku….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar