menuju-Mu

Rabbana, diriku hanyalah setitik debu di hadapan keagunganMu.
Maka jagalah hati ini,
dari terlihat besar di mata manusia
namun kecil di mataMu
dari terasa baik di mata manusia
namun hina di mataMu
dari merasa benar di mata manusia
namun salah di mataMu
Jadikanlah aku lebih baik dari persangkaan diri dan orang lain

Jumat, 12 Oktober 2012

Patah Hati


Terhempaslah hatiku malam ini
Pedih, hancur, tak tersisa
Tersayat…
Begitu tajam
Sangat dalam

Angin terik berpasir seperti ingin turut menyiksa
Menambah gores luka
Sungguh, sakitnya tak terkata

Aku kehilangan jiwa
Mencari udara
Bernafaspun terasa hampa

Aku tercabik begitu rupa
Saat cinta kau cabut paksa

Aku serpihan kulit kayu
Yang luruh meranggas walau tak mau

Aku daun gugur
Jatuh melayang lalu terpijak
Remuk redam
Hancur

Tanpa cintamu, aku bisa apa
Bahkan sejuk air telaga dini hari pun terasa membakar raga

Bagaimana harus hidup
Bila ruh ku telah mati

Tanpa pesonamu di depan sana
Kemana aku akan berdiri dan menuju?

Sekali lagi
Kau pergi
Seringan anai-anai yang melayang

Aduhai mengapa
Dengan luka sebesar dunia
Aku masih saja cinta
Aku masih selalu cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar